Mengenal Darah Tinggi, Penyakit yang Diduga Jadi Penyebab Ki Joko Bodo Meninggal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anak Ki Joko Bodo , Ayda Prasasti mengungkapkan bahwa ayahnya sebelum meninggal dunia punya riwayat penyakit darah tinggi. Meski begitu, penyakit tersebut menurut Sasti, sapaan akrabnya, bukan jadi penyebab kematian.
"Memang sudah waktunya. Kan bapak sakit darah tinggi... Sudah waktunya saja," kata Ayda saat dihubungi MNC Portal, Selasa (22/11/2022).
"Bapak enggak apa-apa, kok. Bapak meninggal enggak lagi sakit banget. Memang waktunya saja," sekali lagi Sasti, sapaan akrabnya, menjelaskan.
Sasti dan keluarga Ki Joko Bodo yang ditinggalkan amat ikhlas dan tabah dengan kepergian almarhum. Mereka pasrah bahwa semua yang terjadi ini sudah kehendak Tuhan.
"Ayahku enggak apa-apa. Dia punya riwayat darah tinggi, tapi enggak apa-apa," lagi-lagi Sasti berkata demikian untuk menjelaskan kondisi ayahnya sebelum meninggal dunia.
Perlu diketahui, seseorang dengan riwayat darah tinggi atau hipertensi dari kacamata medis perlu mengontrol tekanan darah. Makanya, tidak sedikit dari penderita darah tinggi rutin mengonsumsi obat hipertensi agar mengendalikan kadar darah dalam tubuhnya.
Menurut laporan Mayo Clinic, seseorang dengan darah tinggi yang tidak mengontrol kadar darahnya berisiko alami beberapa masalah kesehatan lanjutan, seperti kecacatan, kualitas hidup yang buruk, atau bahkan serangan jantung atau stroke yang mematikan.
Tak hanya itu, masalah lain yang bisa muncul dari hipertensi tidak terkontrol antara lain kerusakan pada arteri, kerusakan pada hati termasuk penyakit arteri koroner, pembesaran jantung kiri, hingga gagal jantung.
Bahkan, dikatakan di sana bahwa kerusakan pada otak, ginjal, mata, bisa terjadi karena kadar darah tidak terkontrol. Itu kenapa, amat sangat penting bagi seseorang yang punya riwayat darah tinggi mengendalikan kadar darahnya.
Lihat Juga: Waspadai Efek Antidepresan, Obat yang Dikonsumsi Edward Akbar hingga Bikin Emosi Tak Stabil
"Memang sudah waktunya. Kan bapak sakit darah tinggi... Sudah waktunya saja," kata Ayda saat dihubungi MNC Portal, Selasa (22/11/2022).
"Bapak enggak apa-apa, kok. Bapak meninggal enggak lagi sakit banget. Memang waktunya saja," sekali lagi Sasti, sapaan akrabnya, menjelaskan.
Sasti dan keluarga Ki Joko Bodo yang ditinggalkan amat ikhlas dan tabah dengan kepergian almarhum. Mereka pasrah bahwa semua yang terjadi ini sudah kehendak Tuhan.
"Ayahku enggak apa-apa. Dia punya riwayat darah tinggi, tapi enggak apa-apa," lagi-lagi Sasti berkata demikian untuk menjelaskan kondisi ayahnya sebelum meninggal dunia.
Perlu diketahui, seseorang dengan riwayat darah tinggi atau hipertensi dari kacamata medis perlu mengontrol tekanan darah. Makanya, tidak sedikit dari penderita darah tinggi rutin mengonsumsi obat hipertensi agar mengendalikan kadar darah dalam tubuhnya.
Menurut laporan Mayo Clinic, seseorang dengan darah tinggi yang tidak mengontrol kadar darahnya berisiko alami beberapa masalah kesehatan lanjutan, seperti kecacatan, kualitas hidup yang buruk, atau bahkan serangan jantung atau stroke yang mematikan.
Tak hanya itu, masalah lain yang bisa muncul dari hipertensi tidak terkontrol antara lain kerusakan pada arteri, kerusakan pada hati termasuk penyakit arteri koroner, pembesaran jantung kiri, hingga gagal jantung.
Bahkan, dikatakan di sana bahwa kerusakan pada otak, ginjal, mata, bisa terjadi karena kadar darah tidak terkontrol. Itu kenapa, amat sangat penting bagi seseorang yang punya riwayat darah tinggi mengendalikan kadar darahnya.
Lihat Juga: Waspadai Efek Antidepresan, Obat yang Dikonsumsi Edward Akbar hingga Bikin Emosi Tak Stabil
(hri)